Selasa, 09 Juni 2009

pariwisata di kebumen

Berkunjung ke Kota Kebumen belum lengkap kalau kita belum mengunjungi tempat-tempat wisata alam yang menantang dan memiliki panorama yang sangat indah dan objek wisata lainnya yang tidak kalah menariknya. Objek wisata yang dapat kita kunjungi diantaranya berupa pantai yang indah, gua dan masih banyak lagi yang harus kita kunjungi kalau kita berada di Kota ini.

Goa Jatijajar
Dibentuk alam selama ribuan tahun, muncullah sebuah karya nan indah yang menawarkan nuansa lain. Tempat berpetualang di perut bumi, namun santai dan menyenangkan yang terletak 21 kilometer ke arah selatan Gombong, atau 42 kilometer arah barat Kebumen.
Gua Jatijajar berada di kaki pegunungan kapur. Objek wisata ini sungguh sangat menarik. Pegunungan kapur ini memanjang dari utara dan ujungnya di selatan menjorok ke laut berupa sebuah tanjung.
Sebagaimana umumnya objek wisata lain di Indonesia, yang hampir selalu menyimpan legenda, Gua Jatijajarpun tak terkecuali. Kata yang punya cerita, Gua Jatjajar ini pada jaman dahulu merupakan tempat bersemedi Raden Kamandaka, yang kemudian mendapat wangsit. Cerita Raden Kamandaka ini kemudian dikenal dengan legenda Lutung Kasarung. Visualisasi dari legenda tersebut dapat kita lihat dalam diorama yang ada di dalam goa itu.
Masuk ke dalam gua ini, bagaimanapun ada rasa degdegan. Betapa tidak! Karena merasa seperti masuk ke dalam mulut binatang purba Dinosaurus. Tambah ngeri lagi jika membayangkan gelapnya suasana di dalam perut dinosaurus tersebut. Namun rasa cemas itu segera sirna, sebab ruangan diterangi oleh lampu listrik dari ujung ke ujung. Meski mulut gua cukup lebar, namun ruang perut dinosaurus lebih lebar lagi. Pada langit-langit terdapat sebuah lubang sebagai ventilasi. Di tengah-tengah terdapat kursi melingkar tempat duduk pengunjung sambil menikmati indahnya ornamen stalagtit dan stalagnit serta diorama legenda Lutung Kasarung.
Setelah puas menyaksikan sajian ini, perjalanan dilanjutkan dengan menuruni tangga menuju ruang yang merupakan bagian ekor dari dinosaurus tersebut. Di dalam ruang ini, Anda dapat melihat sumber mata air yang disebut Sendang. Jumlah sendang tersebut ada 4 buah, yaitu Sendang Mawar, Kantil, Jombor dan Puserbumi. Sendang Mawar dipercayai mempunyai kekuatan gaib yang bisa membuat seseorang tetap awet muda, karenanya setiap pengunjung selalu menyempatkan diri untuk membasuh muka dengan air Sendang Mawar tersebut.
Dipenuhi oleh rasa kagum dan terpesona, tanpa terasa Anda telah menempuh jarak 250 meter menyusuri perut dinosaurus. Fantastis bukan? Dan itulah kenyataannya. Bukan itu saja, bahkan tanpa Anda sadari, Anda telah masuk ke perut bumi sedalam 40 meter. Benar-benar suatu petualangan yang santai yang hanya bisa dicicipi di Taman Wisata Gua Jatijajar.
Terletak 21 Km sebelah barat daya Kecamatan Gombong, atau 42 Km sebelah barat daya kota Kebumen. Legenda di dalam goa menggambarkan legenda Raden Kamandaka atau legenda Lutung Kasarung. Panjang goa adalah 250 meter. Di area Goa Jatijajar ini juga terdapat beberapa goa lainnya, seperti Goa Intan dan Goa Dempok serta tersedia taman dan Pulau Kera. Untuk menuju ke obyek wisata ini telah tersedia sarana dan prasara transportasi, penginapan serta rumah makan yang relatif representatif. Patung Dinosaurus yang seolah memuntahkan air dalam lokasi wisata ini sebenarnya merupakan muara dari mata air dari dalam Goa Jatijajar yang tiada pernah berhenti walau musim kemarau sekalipun.
Obyek wisata Goa Jatijajar dilengkapi taman yang asri yang dilengkapi dengan taman bermain. Taman ini diberi nama Pulau Kera, karena di taman ini terdapat banyak patung kera. Di gerbang mulut Goa Jatijajar, terdapat lobang di antara stalagnit, sehingga bila cahaya matahari masuk terlihat sangat indah. Goa Jatijajar merupakan bukti dari legenda Kamandaka (Lutung Kasarung), di mana kisah ini secara tersirat dikisahkan melalui patung-patung yang ada di dalam Goa Jatijajar. Di dalam Goa Jatijajar terdapat sebuah mata air (sendang) yang konon kabarnya akan membuat awet muda bagi yang mencuci muka di sana.
Di samping Goa Jatijajar, masih terdapat goa yang lain seperti Goa Dempok ini. Stalagtit yang terdapat di dalam Goa Dempok terbentuk secara alami selama ratusan atau bahkan ribuan tahun yang lalu. Hingga kini masih terjaga keasliannya. Goa Intan berada satu lokasi dengan obyek wisata Goa Jatijajar. Goa ini memiliki keunikan tersendiri dengan langit goa yang relatif tidak terlalu tinggi.
Pantai Logending
Terletak 11 km arah selatan gua Jatijajar tepatnya di desa Ayah Kecamatan Ayah. Terdapat Bumi perkemahan, Hutan wisata, Jalan di atas air dermaga dan wisata perahu serta dapat menikmati sea food di warung-warung atau belanja ikan segar yang dapat dibeli di TPI Ayah. Pantai pasirnya sangat luas dan mempesona. Wisatawan dapat menyewa perahu sambil menatap indahnya perbukitan. Di sini anda dapat menyaksikan matahari tenggelam yang mengagumkan.
Goa Petruk
Terletak 7 Km selatan Goa Jatijajar. Petruk diturunkan dari nama pengikut setia Pandawa dalam cerita pewayangan. Goa ini sangat mempesona. Tetesan air kapur terdengar bagaikan kebisingan yang tiada henti. Banyak stalaktit yang menyerupai bentuk kehidupan di dunia, seperti halnya stalaktit seperti anjing duduk ini. Stalaktit ini sangat memukau pengunjung karena menyerupai tokoh Semar dalam cerita pewayangan. Gorden raksasa akan mengingatkan betapa Maha Kuasanya Tuhan YME dan segala ciptaannya di bumi dan di langit.
Boneka-boneka mungil terdapat di dalam Goa Petruk di antara aliran air dalam gua yang sejuk. Stalaktit ini bentuknya menyerupai payudara, tugu pancuran, buaya putih, semar, otak, srigala, gajah dan lain-lain. Menyusuri Goa Petruk dibagi dua jalur yaitu jalur pendek 125 meter dan jalur panjang 664 meter dengan memakai peralatan sepatu boat, helm goa dan headlamp. Disamping kegiatan menyusuri goa juga dapat untuk tracking, panjat tebing dan juga ada homestay.

Pantai Karangbolong
Mendengar namanya, pasti sudah tak asing lagi di telinga kita. Objek wisata pantai ini dengan tambahan ornamen karang yang bolong juga terdapat di sini. Cuma bedanya, kalau di Jawa Barat karangnya benar-benar bolong karena alami gerusan air, di sini karangnya menjadi bolong semata-mata karena buatan manusia. Ini terjadi karena di daerah ini terkenal dengan industri sarang burung walet. Karena banyaknya burung walet di sana, maka dibuatlah sarang burung buatan seperti di karang tersebut. Diharapkan dari karang yang sengaja dibolongi tersebut, bisa menjadi tempat burung-burung membuat sarang dan menambah devisa daerah selain sisi wisata. Bentangan Karang Bolong itu meluas sampai ke pantai. Nuansa perbukitan yang asri dan lambaian pohon kelapa serasa menyejukkan hati. Pantai Karangbolong menyimpan berbagai keindahan. Di samping pantai yang menawan, Pantai Karangbolong juga menyimpan keindahan karang dengan sarang burung waletnya.

Pantai Petanahan
Dataran pantai landai berpasir yang sangat khas dengan gumuk pasir yang selalu berpindah, ini terletak 17 km ke arah selatan Kebumen. Dapat dicapai dengan kendaraan umum atau pribadi. Terdapat fasilitas pendukung seperti taman parkir, taman bermain, sanitasi, warung makan serta panggung hiburan. Di kawasan pantai ini sering digunakan untuk event festival layang-layang. Pada Syawalan hari ke 1 - 7 sangat ramai karena tradisi masyarakat Kebumen untuk berkunjung ke Pantai.

Arum Jeram Pedegolan
Lokasinya sepanjang Sungai Padegolan yang akan membuat hidup bagai mimpi. Jika anda petualang sejati, cobalah arungi tantangan ini dan raih kemenangan alami.



Pantai Pasir
Pantai Pasir terletak 24 Km sebelah selatan Kota Gombong atau 7 Km sebelah barat Pantai Karangbolong. Di balik keindahan alam yang memukau, Pantai Pasir diyakini masyarakat setempat sebagai pintu gerbang Istana Nyi Roro Kidul. Adapun pintu gerbang tersebut berupa batu karang yang seperti berujud beruang yang sedang minum air telaga. Di samping wisata alam pantai yang menawan, Pantai Pasir juga merupakan lokasi menarik bagi yang suka berbelanja hasil laut, karena Pantai Pasir juga merupakan tempat pelelangan ikan (TPI) utama Kabupaten Kebumen. Pemandangan di sekeliling Pantai Pasir merupakan perpaduan antara alam laut yang indah, pegunungan yang anggun serta wilayah pertanian dan pertambakan yang subur. Pantai Pasir dipercayai sebagai pintu gerbang
Nyai Roro Kidul.
Pantai Tanjung Bata dan Menganti
Pantai Tanjung Bata dan Pantai Menganti memiliki karang terjal dengan bukit yang keperak-perakan serta pasir putih yang menawan.
Kedua pantai ini merupakan obyek wisata bagi wisatawan yang menyukai tantangan dan sedikit resiko.Lokasinya 7 Km dari Pantai Ayah. Untuk menuju lokasi ini wisatawan harus berjalan kaki sejauh 3 Km dari lokasi parkir kendaraan terdekat.
Bentangan datar dekat Pantai Tanjungbata begitu indahnya. Panorama alam pantai yang menawan. Kerasnya ombak Pantai Selatan tidak menggoyahkan tebing karang yang tegar ini. Bentuk karang laut inilah yang membuat pantai ini disebut Tanjungbata karena bentuknya yang mirip batu bata raksasa. Bila anda pernah datang ke Pantai Kuta Bali, maka anda akan merasakan kekaguman yang sama saat melihat Pantai Pasir Putih Menganti ini. Ombak yang tidak terlalu keras membuat obyek wisata ini sangat menarik sebagai lokasi santai sambil bermain di pantai pasir putih yang lembut.

Investasi di Pantai ini merupakan tantangan bagi investor yang berminat mengembangkannya.
Pemandian Air Panas Krakal

Terletak di Desa Krakal Kecamatan Alian, 11 km timur laut Kebumen.Pemandian Air Panas Krakal memiliki mata air yang tidak pernah kering walau musin kemarau panjang sekalipun. Pengunjung dapat menikmati air hangat untuk rileks serta dapat untuk penyembuhan berbagai macam penyakit seperti gatal, kudis dan rematik.


Waduk Sempor
Terletak 5 km sebelah utara kota Gombong tepatnya di desa Sempor Kecamatan Sempor. Selain untuk mengairi pertanian juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan olah raga, rekreasi, memancing dan usaha perikanan. Sempor memiliki pemandangan alam indah, dilengkapi dengan arena bermain anak-anak, tempat parkir, cottage serta panggung terbuka.


Waduk Wadas Lintang
Waduk Wadaslintang mempun
yai luas sembilan kali Waduk Sempor. Letaknya 35 Km arah timur laut Kota Kebumen tepatnya di Kecamatan Padureso. Pengunjung dapat menikmati pemandangan indah waduk dengan memancing dan usaha perikanan.

Situs Geologi Karang Sambung

Desa Karangsambung terletak sekitar 17 km utara Kebumen, dihubungkan oleh jalan beraspal hingga Unit Pelaksana Teknis (UPT) Karangsambung yang dikelola oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Kawasan Karangsambung terletak di bagian selatan rangkaian Pegunungna Serayu Selatan, yang daerahnya di susun oleh batuan berumumr pra-Tersier hingga Kuarter. Kompleks batuan pra-Tersier yang berumur puluhan juta tahunmerupakan alas dari Pulau Jawa yang tersingkap. Situs geologi tersebut merupakan satuan tektonik yang terbentuk akibat penunjaman Samudra Hindia-Australia di bawah pinggiran Benua Asia Tenggara. Beragam Jenis ukuran dan lingkungan pengendapan batuan tercampur menjadi satu secara tektonik, membentuk endapan yang dikenal sebagai bancuh (melange).


Baturaden

Baturaden adalah sebuah tujuan wisata di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia.

Baturaden terletak di sebelah utara kota Purwokerto tepat di lereng sebelah selatan Gunung Slamet. Baturaden karena letaknya di lereng gunung menjadikan kawasan ini memiliki hawa yang sejuk dan cenderung sangat dingin terutama di malam hari. Baturaden juga merupakan daerah wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal, terutama pada hari minggu dan hari libur nasional. Kondisi tersebut menyebabkan banyak hotel dan vila didirikan di sini.

Baturaden dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun umum. Jarak dari kota Purwokerto sekitar 20 km dan dapat ditempuh dalam waktu 15 menit dengan lalu lintas yang tidak terlalu padat. Apabila ingin menggunakan kendaraan umum wisatawan dapat naik angkutan kota dari terminal di Purwokerto dan turun di terminal lokawisata Baturaden. Jika ingin lebih praktis wisatawan dapat menggunakan taksi. Jika memutuskan untuk menggunakan kendaraan pribadi, sebaiknya hati-hati karena jalan yang menanjak dengan kemiringan sekitar 30 derajat.

Batu Raden adalah keindahan yang memancar dari lereng Gunung Slamet. Lokasi wisata yang berjarak hanya sekitar 15 km dari kota Purwokerto, Jawa Tengah ini, tak hanya menyimpan panorama alam yang molek, tetapi juga cerita rakyat tentang Raden Kamandaka, atau Lutung Kasarung yang cukup akrab di masyarakat Indonesia.

Selain akses yang mudah, area wisata ini juga menyediakan hotel dan aneka penginapan yang memadai. Di samping, bagi pecinta alam terbuka disediakan camping ground yang nyaman dan aman. Dan tanpa perlu khawatir akan kesulitan memperoleh makanan, karena di area ini cukup banyak pedagang yang menjajakan sate kelinci.

Gunung Slamet dengan lereng-lerengnya yang landai, menawarkan panorama alam yang indah, dan udara yang segar.

Lokasi wisata

  • Pancuran Pitu Baturaden

Pemandian air panas yang yang mengandung belerang. Dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit. Terletak di sebelah atas Pancuran Telu.

  • Pancuran Telu

Pemandian air panas yang yang mengandung belerang. Dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit. Terletak di sebelah bawah Pancuran Pitu.

  • Bumi Perkemahan

Merupakan camping ground yang sering dimanfaatkan oleh para pecinta alam dan penikmat kegiatan out bond. Pernah digunkan sebagai tempat penyelenggaraan Jambore Nasional Gerakan Pramuka se-Indonesia pada tahun 2001.

  • Kaloka Widya Mandala

Taman Kaloka Widya Mandala Baturraden atau Wisata Pendidikan Wanasuka Baturraden merupakan kebun binatang sekaligus sebagai tempat wisata edukasi yang diresmikan oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Banyumas H. Djoko Sudantoko pada tanggal 17 mei 1995. Tempat ini pernah mendapatkan prestasi sebagai Visit Indonesia Dekade 1991-2000 dalam Penobatan Anugerah Wisata Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta di Semarang pada tanggal 23 Agustus 1996.

Di Taman Kaloka Widya Mandala Baturraden terdapat berbagai macam binatang yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri seperti dari Australia, Asia dan Belanda. Koleksinya meliputi: Sapi kaki lima, Kambing kaki tiga, Gajah, Beruk (Buing), Buaya Irian, Ular Sanca, Kaswari, Monyet, Landak, Iguana, Cendrawasih, Kelelawar, Ayam Kate, Ayam Mutiara, Orang Utan, Elang Bondol, Rusa. Di tempat ini juga terdapat Museum Satwa Langka, seperti: Harimau Sumatera, Beruang Madu, dan Macan Dahan.

  • Pemandian Air Panas
  • Curug Ceheng
  • Wahana Wista Lembah Combong
  • Combong Valley Paint Ball and War Games
  • Telaga Sunyi




Kawasan Loka Wisata Baturraden terletak dekat kota Purwokerto, kurang lebih 15 kilometer kearah utara kota. Berada dikaki Gunung Slamet, tak heran bila udara sejuk dan segar ikut menambah daya tarik tersendiri untuk dikunjungi selain pemandangan alam kota purwokerto yang bisa dinikmati dari ketinggian 673m. Selain itu, objek wisata ini memiliki beragam pesona wisata, sebutlah dari air terjun, pemandian air panas, kolam renang dengan papan luncurnya yang berliku-liku, arena mainan anak, hingga kebun/taman binatang yang berisi binatang-binatang aneh/langka. Terdapat beberapa air terjun pada objek wisata ini, dimana air yang mengalir cukup deras diantara bebatuan cadas sungai yang membelah kawasan ini. Salah satunya merupakan tempat favorit bagai pengunjung karena berada dilokasi terbuka dengan genangan/tampungan air yang tidak begitu dalam, sangat cocok untuk untuk bermain air bagi tua dan muda.

Pemandian air panas yang ada juga terbagi menjadi dua bagian, yakni pemandian yang terletak dalam ruangan tertutup dan berada lebih dekat dengan pintu gerbang, atau pemandian air panas yang terletak +/- 500 meter dari pintu gerbang yang berupa sebah kolam pemandian terbuka dengan tiga buah pancuran air panas sehingga dikenal dengan sebutan pancuran telu (jawa, telu=tiga). Untuk mencapai pemandian pancuran telu ini, pengunjung mesti berjalan dulu kebagian dalam atau sisi lain dari bukit/lembah yang ada pada lokasi ini. Meskipun pemandian air panas pancuran telu ini berada ditempat terbuka, pengunjung mesti membayar uang lagi untuk masuk ke lokasi tersebut.

Didalamnya, terdapat pula petilasan mbah tapa angin yang konon dipercayai sebagai penemu pertama kawasan ini. Petilasan Mbah Tapa Angin ini berupa sebuah ceruk kecil mirip gua dengan bagian dalamnya sudah dilapisi dengan keramik putih. Bau dupa dan wangi bunga sesaji mendominasi ruangan ini, menghadirkan nuansa mistik yang tidak semua orang menyukainya. Nampaknya petilasan ini masih sering digunakan oleh penduduk sekitar atau pengunjung, untuk bersemedi atau "ngelap berkah".

Seperti layaknya pemnadian air panas lainnya, air pancuran telu dipercaya mengandung mineral-mineral yang mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit atau rematik. Warna batu yang coklat kemerah-merahan menunjukkan setidaknya air yang ada, kaya akan unsur belerang. Sebuah papan peringatan disalah satu sudut lokasi ini, berisi tulisan peringatan demi kesehatan, agartidak berendam lebih dari 15 menit. Bila pengunjung sudah selesai berendam air panas, bisa beralih mandi dibawah pancuran air dingin yang juga tidak jauh dari lokasi perendaman.

Secara keseluruhan, kawasan wisata baturaden memang cocok untuk sarana rekreasi keluarga, maupun terapi penyakit melalui air panas. Jalan menuju kelokasi wisata ini dari kota purwokerto berupa aspal mulus, sehingga bisa ditempuh dengan berbagai jenis kendaraan. Jadi bila anda berkunjung ke Purwokerto, tidak adanya untuk singgah sejenak untuk berwisata di baturaden.

Legenda tentang Baturaden. Pada jaman dahulu, di sebuah Kadipaten hiduplah seorang pembantu yang bernama Suta. Pekerjaan atau tugas sehari-hari Suta adalah merawat kuda milik sang Adipati. Setelah selesai mengerjakan tugas, biasanya Suta berjalan-jalan di sekitar Kadipaten. Maksudnya, ia ingin lebih mengenal tempatnya bekerja.

Suatu sore, seperti biasanya Suta sedang berjalan-jalan di sekitar tempat pemandian atau disebut Taman Sari. Tiba-tiba ia dikejutkan oleh suara jeritan wanita. Suta segera mencari arah jeritan tadi.

Akhirnya ia tiba di dekat sebuah pohon besar. Dilihatnya putri adipati menjerit di bawah pohon. Didekatnya ada seekor ular yang sangat besar sedang bergantung, mulutnya menganga siap untuk menelan putri yang sedang ketakutan. Suta sendiri sebenarnya sangat takut melihat ular tersebut.

Namun melihat keadaan putri adipati yang pucat ketakutan itu, timbul keberaniannya untuk membunuh ular tersebut. Diambilnya bambu yang cukup besar, dipukulnya kepala ular tersebut berkali-kali. Ular itu menggeliat kesakitan dan tidak lama kemudian, ular tersebut diam tidak bergerak.

Sejak peristiwa itu, putri adipati semakin akrab dengan Suta. Bahkan keduanya kini telah merasa saling jatuh hati dan berencana meningkatkan hubungan mereka ke tali pernikahan.

Hubungan kedua insan yang saling mencintai itu, akhirnya diketahui sang adipati, maka adipati menjadi murka. "Dia hanya seorang batur! Sedangkan dirimu adalah seorang raden, putri seorang adipati. Kau tak boleh menikah dengannya anakku!" kata sang adipati.

Mendengar kata-kata ayahnya, sang putri sangat sedih hatinya. Apalagi ketika mendengar kabar bahwa Suta dimasukkan penjara bawah tanah oleh sang adipati. Kesalahan Suta ialah karena berani melmar putri seorang adipati, yang berbeda derajat dan martabatnya di antara mereka.

Di dalam Penjara, Suta tidak diberi makan dan minum, bahkan ruang penjaranya digenangi air setinggi pinggang. Akibatnya Suta terserang penyakit demam. Mendengar kabar keadaan Suta, sang putri bertekad untuk membebaskan kekasihnya itu.

"Emban, aku harus bisa membebaskan Kang Suta. Kasihan dia, dahulu ia menolong saya. Saya telah berhutang nyawa kepadanya. Bantulah aku, Emban." kata sang putri kepada pengasuhnya.

Pengasuh tersebut mengetahui perasaan sang putri. Dia juga merasa iba mendengar keadaan Suta yang sedang sakit di penjara. Maka pengasuh tersebut diam-diam menyelinap di penjara bawah tanah. Akhirnya ia berhasil membebaskan pemuda malang itu dan dibawanya ke suatu tempat. Di sana sang putri telah menunggu dengan seekor kuda.

Kemudian dengan menunggang dengan seekor kuda, mereka berboncengan pergi meninggalkan Kadipaten. Dalam perjalanan keduanya menyamar sebagai orang desa, sehingga tidak dikenali orang.

Setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh, sampailah keduanya di tepi sebuah sungai. Mereka beristirahat sejenak untuk melepas lelah. Sang putri merawat Suta yang masih sakit.

Berkat kesabaran dan ketelatenan sang putri merawat Suta dan beberapa hari kemudian pemuda itu akhirnya sembuh seperti sediakala.

Karena tempat mereka berhenti dirasa cocok bagi mereka. Maka keduanya memutuskan untuk menetap disana. Tempat tersebut kemudian dikenal dengan nama Baturaden, yang berarti Batur dan Raden.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar